Minggu, 12 Januari 2014

"The Heavenly Lake" Namtso

Anda mungkin sudah bosan melihat setiap post saya pasti ada kata-kata "danau"-nya (hahahaah). Namun, kali ini, kenampakan alam berikut ini akan membuat Anda ingin terbang ke sana.

Tadaaa~ ini dia Danau Namtso

Beberapa pengunjung sedang berjalan di jalan setapak disebelah-sebelahi Danu Namtso yang jernih

Keindahan "Negara Tirai Bambu" ini juga dilengkapi oleh sebuah danau yang pemandangannya sangat indah, Namtso Lake. Namtso Lake atau Danau Namtso termasuk salah satu danau dari 5 danau terindah di China menurut majalah National Geography China dan menempati posisi kedua danau air laut terbesar setelah Danau Qinghai (luasnya mencapai 2 kali luas Danau Namtso) se-China. Spesifikasi letaknya adalah di Damxung/ Baingoin/ Lhasa, Tibet, China. Di Tibet, danau ini merupakan danau terbesar, luas permukaan airnya sekitar 1,920 km2. Besar sekali, bukan? Jika Anda ingin menjelajahinya dengan speed boat, mungkin Anda akan menempuh 5 hari  '_'

Letak Geografis

Foto Danau Namtso diambil dari satelit

Danau Namtso terbentuk pada zaman Paleogen dari hasil pergerakan lapisan bumi tektonik Himalaya. Danau ini terletak di ketinggian 4,718 meter pada daratan Tibet. Pada Danau Namtso terdapat 5 pulau yang tidak terhuni. Awalnya pulau-pulau tersebut didatangi peziarah untuk retret spiritual, itupun saat danau tersebut airnya membeku pada akhir musim dingin. Untungnya, mereka membawa makanan karena saat musim panas nanti, airnya kembali mencair dan mereka tidak dapat kembali karena mereka pergi ke pulau-pulau tersebut tanpa perahu, jadi mereka harus menunggu musim dingin berikutnya.

Mengenai Lokasinya

Yang membuat para pengunjung ingin mengunjungi danau ini adalah pemandangan yang begitu indah seperti apa yang kita impikan. Air yang menggenang pada danau tersebut sangat jernih dan memantulkan warna biru turquoise yang enak dipandang. Suasana danau semakin menakjubkan dengan langit yang begitu cerah kebiruan. Siapapun yang datang ke tempat itu akan merasakan jiwanya dibersihkan oleh jernihnya air danau itu. Danau Namtso memperoleh air yang jernih itu dari hujan dan lelehan es dari gunung yang tinggi.

Danau Namtso dengan perahu kecil. Terlihat refleksi dari gunung tersebut tergambar jelas di permukaan airnya

Musim panas adalah waktu terbaik untuk kita berpariwisata ke Danau Namtso. Pada musim ini akan banyak ditemukan bermacam binatang seperti yak liar, kelinci liar dan hewan lainnya yang akan mencari makan serta banyak burung yang akan berterbangan untuk bertelur dan memberi makan anak-anaknya, terkadang terdapat ikan yang dapat melompat ke permukaan danau, ada juga sapi dan domba di padang rumput terlihat dari kejauhan sedang makan rumput :) Kehidupan di sekitar Danau Namtso inilah yang membuat para penduduk Tibet merasa mendapat berkat dari alam dan menjadikan danau ini sebagai simbol kebaikan dan kebahagiaan. :D

Penduduk Tibet yang memakai pakaian tradisionalnya

Banyak penduduk Tibet yang mendatangi danau ini untuk berdoa

Yak yang dipakaikan kostum ala penduduk Tibet

Yak di pinggiran danau

(Maaf satu lagi karna yaknya terlalu lucu) Yak di jalan setapak diantara air danaunya

(Satu lagi deh...) HAI ~

Tradisi dan Kepercayaan

Selain pemandangan yang indah, tempat ini juga merupakan tempat suci para Buddha yang terkenal. Disana terdapat sebuah kuil bernama Kuil Zhaxi. Setiap tahun domba Tibet, para Buddha akan mendatangi lokasi ini untuk pemujaan. Mereka akan mengelilingi danau ini searah jarum jam dengan kepercayaan akan mendapat berkat dari para dewa.


Seorang pendeta Buddha sedang bersemedi di bebatuan pinggir Danau Namtso
Penduduk Tibet dalam perjalanan menuju Danau Namtso untuk melakukan ritualnya
Kain-kain mereka yang digantung pada banyak tali yang diikatkan pada sebilah tiang yang ditancapkan pada bukit-bukit di sekitar danau sebagai wujud doa mereka pada para dewa
Kain-kainnya indah berwarna-warni, dari pakaian mereka
Tengkorak dari yak juga dijadikan salah satu bahan persembahan para dewa
Suatu arca di sekitar danau tersebut sebagai lambang bahwa tempat tersebut adalah tempat suci bagi para Buddha
-----------------------------------------------------------------
Tips untuk siapa yang akan melambung ke sana (hehee....) : 
Disana tidak ada bis, tapi dapat mencari taxi atau mini bus dari Lhasa. Tinggi permukaan air laut disana 1100 meter lebih tinggai dari Lhasa, jadi diharapkan membawa banyak air minum dan jangan memaksakan diri untuk berjalan sendiri :)

Untuk biayanya: 1 Mei - 31 Oktober => CNY 120
                     1 Nov - 30 April => CNY 60

Havun! Jangan lupa bawa baju hangat~ :)

The Amazing Color of the Zhangye Danxia Landform Geological Park - Rainbow Rocks China

Saya yakin, pemandangan daratan China yang satu ini akan mengundang banyak tanya dari banyak orang. Banyak orang yang pertama kali melihat gambarnya menyangka keindahan itu hasil editan komputer. Namun, kita perlu bersuka cita karena apa yang kita lihat dari gambar ini benar-benar ada di bumi ini :D

Indahnyaaaa :')
Daerah pegunungan yang berwarna-warni indah ini merupakan bagian dari Taman Bentukan Geologis Zhangye Danxia. Pegunungan ini terletak di daerah Gansu, China dan sudah dicatat oleh UNESCO dalam World Heritage Site pada tahun 2010. Keunikan dari pegunungan Zhangye Danxia yang membuatnya sangat indah ini, harus kita masukkan, nih, dalam list untuk dikunjungi. Sesuai dengan rupanya yang berwarna-warni, tempat ini disebut sebagai Rainbow Rocks.

Terlihat begitu indah apabila kita melihatnya dari jarak dekat, kita akan merasa berada di dunia wonderland. Apa yang membuat pegunungan ini dapat menampakan warna-warna yang begitu indah? Ternyata, pegunungan terang ini adalah hasil bentukan dari endapan mineral dan batu pasir merah dari 24 juta tahun yang lalu lebih, yang kemudian ditutupi oleh plate tektonik dan vulkanik. Setiap layernya terbentuk diatas layer yang lain sehingga menghasilkan corak berwarna-warni pada setiap tingkatan batunya. Formasi pegunungan ini terbentuk menjadi lembah yang bergejolak setelah ribuan tahun peristiwa hujan dan angin kencang. Pegunungan Zhangye Danxia ini memiliki beberapa kemiripan dengan The Rainbow Range di Columbia, Inggris.

Warna merahnya berasal dari mineral bajah besi
Warnanya orange-kuning, mayoritas kandungannya pasir dan tanah liat

Warnanya terdapat beberapa abu biru dan hijau

Menurut John Encarnacion, Ph.D, terbentuknya warna-warna yang berbeda itu berasal dari mineral yang berbeda. Warna merah tua muncul terutama karena mineral bajah besi yang berkarat. Bebatuan ini kaya akan mineral besi yang kemudian teroksidasi saat batu-batu itu terbentuk. Warna kuning muncul kemungkinan karena hanya sedikit kandungan mineral besinya dan lebih banyak pasir dan tanah liat. Warna abu kebiruan dan kehijauan berasal antara dari tanaman organik atau dari mineral yang disebut dengan glauconite yang ditemukan di daerah laut.

Di pegunungan ini tidak hanya Rainbow Rocks saja yang memesona pengunjung. Keindahan lembah dan bukit ini juga dihiasi dengan genangan-genangan danau yang terlihat sangat jernih yang begitu turquoise.


Yang menariknya lagi dari tempat ini adalah suasananya saat malam hari. Pada malam hari, di daerah gua-guanya, karena batu-batu itu mengandung mineral yang bervariasi, ia dapat memantulkan cahaya dari warnanya dan memantulkannya ke danau di dalam gua tersebut seperti pada gambar di bawah ini


Berdasarkan beberapa sumber seperti gambar dan video dari YouTube, sepertinya tempat ini belum terlalu ramai pengunjungnya walaupun keindahannya benar-benar membawa rasa penasaran banyak orang. Akan sangat beruntung apabila kita memiliki pengalaman ke tempat ini.


Maka dari itu, AYO CEPAT KITA MENABUNG DAN SEGERA MELAMBUNG KE TEMPAT YANG TIDAK BOLEH TERTINGGAL DALAM BERJELAJAH KE CHINA INI !!!!

Jumat, 10 Januari 2014

Chinese Fan Dance

Tradisi dan keterampilan dari tarian indah yang satu ini sudah menjadi ciri khas tarian China yang telah membuat orang-orang terpana selama 2000 tahun. Walaupun tarian ini merupakan tarian yang kuno, fan dance selalu menunjukkan keindahan dari cerita dan kebudayaan China.


Chinese Fan Dance sering ditampilkan padasetiap ajang perayaan dari kebudayaan China. Tarian ini menyorotkan banyak keindahan, kelembutan, kegembiraan yang ditarikan dengan penuh penghayatan. Tarian Fan Dance menyesuaikan setiap pergerakannya dengan ritme lagu iringannya. Fan Dance atau Tari Kipas ini sudah berakar sejak zaman Dinasti Han (206 SM).

Sejarah

Saat para arkeolog menemukan beberapa puisi China zaman dahulu, disana ditemukan data bahwa tarian Fan Dance sudah ada sejak tahun 4000 SM sampai 2000 SM, saat Dinasti Han. Tarian ini juga muncul saat Dinasti Han mencoba untuk mengumpulkan dan mempertahankan tarian tradisional China. Untungnya, hal ini menjadi sesuatu yang penting sehingga tarian yang sudah diturunkan dari generasi ke generasi masih dapat dikenal hingga sekarang.

Klasifikasinya

Tarian China dikelompokkan berdasarkan tarian rakyat atau militer dan berdasarkan pergerakan dari tarian itu, tarian China dapat dikelompokkan. Untuk tarian kipas China, tarian ini dikelompokkan ke dalam kategori tarian yang gemulai, teliti, lembut dan indah. Tarian ini berasal dari tarian-tarian dulu yang dilakukan saat orang-orang menjual ikan dan hasil berburu, mereka akan mengipaskan slogannya untuk mencari perhatian. Pergerakan ini mulai berevolusi menjadi latihan untuk militer.

Mengenai Tarian, Kostum, dan Kipasnya

Seperti halnya tarian tradisional lainnya, tarian Fan Dance ditarikan berdasarkan cerita-cerita China kuno, namun penyampaian ceritanya hanya dengan tarian tapi dikomunikasikan dengan penuh perasaan dan emosi. Teknik menyampaikan cerita-cerita tersebut sangat penting agar penonton dapat mengerti apa ceritanya tersebut karena tarian sudah ada lebih dulu sebelum tulisan. Tarian kipas meliputi simbolisme, semantik, kata-kata dan struktur yang spesifik untuk menunjukan intensi dari penari untuk berkomunikasi. Koreografi dari tarian Fan Dance tidak hanya ditunjukkan dengan kelembutan dan kecantikan, tetapi juga ditunjukkan dalam latihan seperti martial arts. Untuk tarian yang menunjukkan kelembutan dan kecantikan (biasanya ditarikan oleh wanita), seringkali terlihat koreografi yang seperti berikut:

Kipas-kipasnya dibentuk seperti lingkaran kelopak bunga

Kipas-kipasnya digerakkan secara bergelombang

Posisi kipas bebas sesuai cerita yang ingin disampaikan

Tari kipas dapat dilakukan oleh orang dalam jumlah banyak


Sedangkan untuk tarian yang menunjukkan ketegasan dan kekuatan, kostum dan cara menarinya berbeda:

Tarian dilakukan dengan gerakan-gerakan seperti martial arts atau pencak silat, tarian yang seperti ini umumnya dilakukan dalam latihan militer

Tarian ini dilakukan dalam jumlah besar, fungsinya juga untuk melatih kebugaran

Kostum

Bervariasinya warna dari kostum yang digunakan juga sangat mendukung keindahan dari tarian kipas ini. Setiap kostum menyesuaikan cerita yang akan disampaikan, terkadang kostum dibuatkan sama setiap penarinya, seperti pada video diatas. Kostum harus berwarna menarik, mencolok, namun harus sesuai dengan apa yang akan diceritakan/ disampaikan.

Ingin menari indah seperti mereka?

Playlist


This will accompany you in reading my blog. yaa... saya tau ini japanese songs, tapi tone dan erhu- playingnya so chinese and i love them so much~ Enjoy!

Kamis, 09 Januari 2014

Wuzhen Water Town

Orang bilang jika tidak mengunjungi Great Wall, berarti kamu belum ke China. Tempat yang satu ini pun juga. Bila kamu pergi ke daerah selatan Sungai Yangtze, Wuzhen tidak boleh terlewatkan untuk dikunjungi.



Wuzhen Water Town adalah kota yang sangat bersejarah, terletak di sebelah utara Provinsi Zhejiang, di tengah-tengah enam kota tua di sebelah selatan Sungai Yangtze, 17 kilometer dari sebelah utara kota Tongxiang. Kota tua ini terletak di tengah-tengah 3 kota yang membentuk segitiga yaitu Hangzhou, Suzhou dan Shanghai.
 
Wuzhen disebut sebagai Water Town karena kota ini mengapung pada air yang memiliki massa jenis lebih dari 1 atau bisa disebut dengan air ringan. Walaupun sudah berumur 2000 tahun, keindahan dari kota ini masih terlihat dibalik suasananya yang kuno, tradisional, dan tidak berwarna-warni. Keindahan Wuzhen dilengkapi dengan adanya jembatan tua dari batu, jalan setapak dari batu dan keterampilan ukiran kayunya. Dibandingkan dengan kota yang lain, kota ini memiliki keunikan melalui peradabannya yang mendalam.

Air ringan diantara rumah-rumah lokal di Wuzhen

Jalan setapak di Wuzhen

Keunikannya terdapat pada tata ruangnya, panjang dari luasnya kurang lebih 2 kilometer dan terbagi atas 6 distrik: Distrik Workshop Tradisional, Distrik Tempat Tinggal Lokal Tradisional, Distrik Budaya Tradisional, Distrik Makanan dan Minuman Tradisional, Distrik Pertokoan Tradisional, dan Distrik Kehidupan dan Adat Istiadat Kota Air Kecil. Jika kamu berjalan-jalan ke setiap distrik ini
, kamu akan dapat menikmati suasana dari budaya tradisional dan keaslian kota tua yang masih bertahan utuh suasananya seperti 2000 tahun yang lalu.


Distrik Workshop Tradisional


Distrik Tempat Tinggal Lokal Tradisional
Distrik Budaya Tradisional
Jiujang Lou dan Shanyang Guan, restoran yang menyediakan sajian lokal seperti steamed pork slices dan glutinous rice flour wrapped in lotus leaves di Distrik Makanan dan Minuman Tradisional

Sebuah pusat perbelanjaan di Distrik Pertokoan Tradisional
Sebuah pertunjukan opera di Distrik Kehidupan dan Adat Istiadat Tradisional


Sejarah

Sejarah dari Wuzhen Water Town ini tertulis pada sebuah buku yang ditulis oleh seorang yang pernah tinggal di kota ini, Mao Dun. Pada zaman itu, kota ini ditinggali oleh marga Mao yang pada pertengahan abad ke-19 kota ini seluas 650 m2. Mao Dun adalah seorang keturunan marga Mao yang memiliki intelegensi tinggi dalam hal menulis. Ia menulis sebuah buku berjudul "The Lin's Shop" yang menceritakan kehidupan di kota Wuzhen. Pada tahun 1984, rumahnya diekspansi menjadi seluas 1,731.5 m2. Satu tahun kemudian, daerahnya dibuka untuk umum. Di tahun 1988, rumah tersebut dimasukkan ke dalam list Unit Kunci Peninggalan Negara yang Dilestarikan dan pada tahun 1994 dijadikan museum yang bernama Mao Dun Museum of the City of Tongxiang. Museum ini dibagi menjadi 3 bagian, yaitu "Wuzhen, The Hometown of Mao Dun", "The Way of Mao Dun", dan "The Former Residence of Mao Dun". Sekarang Museum Mao Dun tereltak di sebelah timur rumahnya, yang dulunya adalah sekolah akademi Mao Dun tempatnya belajar, Lizhi Shuyuan.

Pintu masuk Mao Dun Museum of the City of Tongxiang

Salah satu distrik di museum Mao Dun

Patung-patung di dalam Musem Mao Dun yang menggambarkan proses perkawinan
Makam Mao Dun
 
Lokasi

Di Wuzhen ada satu lokasi yang disebut FangLu Pavilion. Nama lokasi ini berasal dari pertemuan tidak terduga Lu Tong, pemilik toko teh, dan Lu Yu, seorang pelindung teh pada Dinasti Tang (618-907 M). Lu Yu tidak sengaja memakan daun beracun dan diselamatkan oleh Lu Tong yang saat itu sedang mengumpulkan daun teh. Sebagai tanda terima kasihnya, Lu Yu mengajarkan Lu Tong eberpa pengetahuan mengenai teh dan keterampilan dalam membuat teh, yang akhirnya Lu Tong dapat mendirikan toko tehnya. Atas sugesti seorang pelanggan, Lu Tong mengganti nama toko tehnya menjadi "Pavilion of Visits of Lu", sebagai kenangan atas Lu Yu yang telah mengajarinya. Toko teh ini terletak di sebelah selatan Jembatan Ying dan membelakangi sungai kota, dan dari toko itu kita dapat menikmati pemandangan Guanqian Street.

Selain itu ada satu keunikan lagi dari kota Wuzhen yaitu adanya dua jembatan tua yang disebut "Bridge Within a Bridge". Sesuai dengan namanya, salah satu jembatannya berada di sebelah dalam jembatan diatasnya. Jembatan-jembatan itu adalah Jembatan Tongji dan Jembatan Renji. Jembatan Tongji melintasi sungai dari arah timur ke barat, sedangkan Jembatan Renji melintas dari arah selatan ke utara. Jembatan yang satu dapat saling terlihat dari lengkungan jembatan yang satunya. Kedua jembatan ini sudah dibangun ulang lima kali, Tongji memiliki panjang 28.4 meter, memiliki jari-jari 3.5 meter dan rentang 11.8 meter, sedangkan Renji memiliki panjang 22.6 meter, jari-jari 2.8 meter, dan rentang 8.5 meter.

Jembatan Tongji dan Jembatan Renji

Jika melihat ke bawah lengkungan jembatan yang satu, akan terlihat jembatan yang satunya lagi ;)

Keunikan Zaman China Dahulu

Pada Distrik Workshop Tradisional, mereka memajangkan kerajinan tangan tradisional seperti lukisan dan mencetak warna dengan kain blue printed, teknik yang sederhana dalam membuat sepatu dan rokok. Kita diperbolehkan untuk menjalankan mesin-mesinnya agar dapat mengetahui bagaimana cara mereka membuat sesuatu dengan teknik yang digunakan oleh penduduk di zaman lebih dari 200 tahun yang lalu. Bahkan rumah-rumah disana dihias dengan ukiran kayu dan pintu-jendela yang terbuat dari batu. Sungai di Wuzhen diberikan perahu-perahu kanal sebagai transportasi antar rumah, maka dari itu daerahnya disebut "Venice of the East".

Cara mengeringkan kain-kain yang dicelup cat warna biru

Corak kain dicelup warna biru khas Wuzhen

Cara pengeringan kain-kain yang di celup warna khas Wuzhen

Pintu dan jendela rumah-rumah di Wuzhen

Lokasi pembuatan wine atau sake China

Kendi-kendi dari batu untuk menyimpan sake China
 Bagi yang menyukai pemandangan kota di zaman kuno, Wuzhen adalah salah satu tempat yang autentik untuk kota tua China yang indah dan yakin, kita traveler akan betah berlama-lama mengitari daerah water town ini :D

Suasana malam di kota Wuzhen (menarik kan?)
Selamat berjelajah :)